Dia menjelaskan di akun twitternya bahwa Iran harus sadar diri telah melakukan intervensi di berbagai negara Arab sebelumnya termasuk Yaman.
Selanjutnya dia menuliskan bahwa apa yang terjadi di Iran adalah murni aspirasi publik yang ingin adanya perubahan.
Yaman sejak 2014 mengalami gejolak politik saat pemerintah yang sah terusir dari Sanaa oleh kelompok Houthi yang didukung oleh Iran.
Sejak saat itu, ribuan warga Yaman telah menjadi korban hingga saat ini. Selain itu kelompok Houthi juga menyita ribuan aset negara dan pejabat pemerintah dan menyimpan dana kesnya ke perbankan Iran. Diperkirakan jumlah dana tunai mencapai 30 miliar dolar AS dan kelompok Houthi menjadi investor asing terbesar di Iran saat ini.
Bagi pemerintah yang sah, penyitaan aset itu dianggap sebagai perampokan walau kelompok Houthi melalui pemerintahan Sanaa yang merek dirikan menganggap itu legal karena melalui proses pengadilan yang tunduk ke Houthi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.